Downpipe Frontpipe Mobil

ORD adu Dyno lawan brand JEPANG menang 3 HP Bos.

Lawan DC Sports USA Menang 4 HP lho. Fakta.

Downpipe bisa dikatakan sebagai pengganti kolektor header pada mobil keluaran akhir 2010an. Seperti yang kita jelaskan di artikel : Header Design <– Klik Disini.

Persis seperti colector dari header, dimana runner primary mesin yang menggunakan downpipe terletak di dalam exhaust port mesin tersebut.

Pemilihan ukuran inlet downpipe juga harus menggunakan data dan perhitungan khusus. Persis seperti mendesain kolektor header!

Prinsipnya sama seperti perhitungan diameter kolektor di bawah ini :

• Bila airspeed kecepatannya terlalu rendah (kegedean diameter), efek yg dirasakan ialah torsi mesin yang loyo, atau “ngempos” dan juga boros.
• Bila airspeed kecepatannya terlalu tinggi (kekecilan diameter), efek yg dirasakan ialah power mesin nahan. Bakal boros juga! Karena banyak residu pembakaran yang tidak terbuang sempurna.

Jelas ya! Gak boleh sembarangan. Bisa NGEMPOS atau NAHAN tenaga mobilmu, bahkan bisa boros babak belur konsumsi BBMnya. Jadi jangan asal ikut apa kata bengkel knalpot ya. Paling tidak kita harus tahu dulu spec modifikasi mesin mobil kita. Dan juga powerband RPM penggunaannya.

Mimin termasuk gregetan sama bengkel yang asal ngegampangin make ukuran 2″, 2.5″ atau 1.5″ untuk ukuran downpipe pukul rata, sedangkan mesin mobil itu airspeednya sangat sensitif, beda satuan milimeter, maka beda lagi hasilnya. Jadi mimin selalu gunakan satuan milimeter agar power mobilmu presisi sesuai dengan yang dibutuhkan. Maka itu kami berani garansi Moneyback Guarantee untuk Power yang di uji dyno.

Begitupula untuk frontpipe, dia adalah bagian dari extended colector dari downpipe. Inletnya pun sangat penting kita desain secara matang.

Contoh misalkan Mobil sama-sama brio, tapi yang satu untuk drag race, yang satu lagi untuk slalom, itu sudah pasti berbeda desain downpipenya dan frontpipenya.

Pada tahun-tahun sebelum 2013 semua desain downpipe lokal di indonesia rata-rata hanya menggunakan ukuran gampang, 2″ atau 2.5″, wah repot itu!. Airspeednya bisa terlalu tercekik, ataupun loss velocity. Nahan atau ngempos.

Tapi beruntungnya, semenjak ORD exhaust launching produk baru hasil riset, rata-rata produsen knalpot juga mulai meniru bentuk desain Downpipe ORD exhaust. Dari inlet, piecut, dan Downpipe Head Yang Pipih seperti kepal ular.

Paling tidak, brand lain ada kemajuan lah walaupun meniru 😀

 

 

Begitu pula untuk desain header, dulu mana ada produsen lokal yang mau pake system piecut atau stepped tubing. Nah sekarang piecut dan stepped tubing yang pertama ORD keluarkan di 2013 itu, justru mulai marak digunakan produsen lokal dari template desain ORD.

 

 

Begitupula muffler local brand pun mulai berani jualan tanpa menjiplak merk knalpot luar negeri. Dan banyak sekali yang modelnya mirip produk ORD. Maju terus local Brand!

 

 

“Lho gak takut dibajak min?”

Hehehe. Udah sering kok, tapi demi kemajuan teknologi anak bangsa ya mimin lebih senang maju bersama. Lagipula semua desain ORD sudah mimin patenkan di KemenkumHAM, dengan HAKKI (Hak Kekayaan Intelektual Indonesia).

Toh ORD exhaust Fokusnya pada Riset dan Development, continued improvement segala mobil yang terbit. Seperti Adidas atau Nike lah, Big Strong Brand selalu fokus pada desain, mereka itu pabriknya ya bisa di china, philipine atau vietnam. Jadi tidak takut di jiplak, Karena yang tahu rahasia spec nya ya kami sebagai desainer 😀

Selama tidak menyalahgunakan Hak Kekayaan Intelektual ORD ya monggo. Toh kita bangga menjadi motor market leader yang di tiru 😀

Oh ya, Downpipe Turbo Diesel Gimana?

Tenang, mimin udah bikin artikenya di : Diesel Performance Exhaust <– Klik Disini

Ok! Paham ya kegunaan Downpipe dan frontpipe dan cara menghitungnya!

Kalo masih kurang paham, monggo klik link chat di bawah kiri ini. Gratis Konsul Yuk!

OR Purchase Your Online Secure Order Via Link Bellow

Voucher Cashback s/d 700Rb, Terbatas Bulan Ini

Power Proven, Race Proven,

Efficiency Proven, Dailly Car Proven